Sabtu, 08 Agustus 2015

Puppy Love



CINTA MONYET (Puppy Love)

~Hard to forget first Puppy Love~

Sebelumnya, aku kasih tau dulu ya apa itu cinta monyet. Apa dikatakan cinta monyet gara-gara:

                                                                                          Pacar diselingkuhin monyet ? NO!
2                                                         Pasangan yang pada mirip monyet? Apalagi, BUKAN!
                                                                                      Pacaran sama monyet? NGACO!!!

Sebenernya, cinta monyet itu gak ada hubungannya sama monyet ya, pemirsa. Cinta monyet itu kisah asmara dimasa anak-anak, cuman istilah ini karena menganalogikan gaya pacarannya kaya monyet, mereka gak pernah terikat pada komitmen untuk menjaga keutuhan cinta. Apalagi mikir ampe ke jenjang pernikahan. Asal senang, dan bikin moment indah. Just enough~

Nih, ciri-ciri cinta monyet berdasarkan pengalaman , hahaha ~

1.      Masih malu-malu
Malu-malu buat ngatain cinta, malu-malu kalo ketemu kayak yang ketemu hantu. Jadi buat kamu yang masih malu-malu sama doi, berarti masih cinta monyet tuh.

2.      Tidak terlalu erat
Asal senang, asal suka, jadi kalo putus juga engga terlalu baper guys. Itu cinta monyet~

3.      Mencintai karena suka
Asal suka aja, gak tau tulus dari hati apa engganya.

4.      Cinta masa remaja

Terlepas dari itu semua, langgeng atau enggaknya suatu hubungan, tergantung dari yang menjalankannya. Bisa aja cinta monyet berubah menjadi CINTA SEJATI.

Tapi aku percaya, semua orang pasti ngerasain apa itu cinta monyet. Kalau enggak? Ya, berarti gak normal bro. Kayak aku, dulu aku gak ngerasain CINTA MONYET tapi yang ada CINTA DIA. haha

Selasa, 04 Agustus 2015

HISTORY WILL BE INSPIRE



WHO IS ANGGIA NURFADILAH KURNIAWAN?
I AM NOT I WAS, I WAS NOT I AM





Aku percaya bahwa bumi itu berotasi, begitupun nasib, bahkan karakterpun bisa berubah-ubah. Ko? Ya, karena aku merasakan sendiri setiap fase aku berubah ‘believe or not’. Alangkah lebih baik, kita bisa mengubah dan memperbaiki diri kepada jalur yang lebih baik.

Dan sekarang aku mau cerita nih, gimana sih aku yang dulu itu? Sehingga aku sangat bisa merasakan perubahannya? Oke kita mulai dari sejak SD ya...

Dulu aku termasuk anak yang bandel, bahkan cowok di SD pernah manggil aku ‘jeger’. Tapi anehnya selama enam tahun aku diamanati teman dan guru sebagai ketua kelas. Dulu pernah dihukum gara-gara gak masuk kelas karena nongkrong di warung. Ini hal yang paling memalukan, karena orang tuaku dua-duanya seorang guru. Ditambah aku dulu bisa dikatakan perempuan tomboy. Dimulai dari hobi, kolesian, nyampe style udah kayak cowok banget deh. Paling inget, pelajaran yang paling aku gak suka semasa SD itu Bahasa Inggris. Wedan, tiap pelajarannya aku suka duduk paling belakang (ngobrol) kalau engga ya gak masuk kelas. Hobi kalau di kelas lagi gak ada guru, pasti aku ajak temen-temen cowok buat main bola. Pernah waktu itu ketika main bola, ada temen aku yang tendangannya kenceng banget nyampe mecahin kaca kelas #mampus! . Aku ketua kelasnya dipanggil ke ruang guru “dimarahin keras”. Tapi jangan salah alhamdulillah untuk prestasi semasa SD itu menggairahkan ku, untuk selalu semangat dan tekun dalam belajar. Dan juga serunya semasa SD itu bukan main, pasti aja kalau pulang sekolah ke kebun teh ataupun ke kebun temen untuk main bareng di sana ataupun bantu orang kerja di kebun, karena kebetulan lokasiku tepat di kaki gunung Papandayan yang tentunya pergaulan disana bersama alam asri dan alami. Kalau engga kita main ke sungai, berenang lepas sambil menikmati alam. Apalagi SD kan lagi zamannya “Cinta Monyet” hahahaha #apaansih!!! . Ntar deh aku ceritain di next story ...

Mulai beranjak nih ke SMP, disini aku mulai kehidupan baru “Mesantren Tjoyyy”. Sebenernya, sifat-sifat pas SD masih kebawa-bawa. Belum sepenuhnya aku mandiri, malahan pernah nangis gara-gara pengen pulang. Lumayan jarak dari rumah ke Pesantren itu jauh. Ya between Tasikmalaya and West Garut lah jadi takut buat kabur. Nama sekolahku “Amanah Islamic Boarding School” enough. Masa SMP ini jamannya caper “Cari Perhatian” ini cara jitu dideketin sama temen-temen. Tapi, kadang-kadang nihil malah bikin temen-temen jadi illfeel. Kelas 1-2 SMP itu lebih ke pembentukan karakter untuk pertemanan. Nah, pas fase ini aku termasuk orang yang takut melanggar peraturan. Ada sebab yang bikin aku kayak itu wich is “The Queen” OOW. Pake kerudung merah karena melanggar, masih kelas 1 SMP lagi, di tambah langsung 2 kerudungnya jadi plus-plus wich is KEAMANAN dan BAHASA, nah dimulai dari sana aku berfikir keras sampe ingin berubah untuk lebih baik lagi. 18 derajat aku berubah gara-gara itu, pokoknya jadi sering belajar dari kesalahan. Nah kalo kelas 3 SMP beda lagi, karena kekangan-kekangan sebelumya dan kelas 3 itu di beri kebebasan, untuk persiapan UN juga. Diibaratkan “maung kencar tina kandangna” yang asalnya taat jadi saat. Tapi tetep aja aku selalu ragu dalam melakukan itu, selalu aja keringet dingin keluar secara tiba-tiba. Hasilnya, nilai turun jeblog L, okelah dari sini aku petik hikmahnya kalau “hal negatif menyebabkan kenegatifan dan begitupun sebaliknya”.

Ini dia masa putih abu (masih mesantren), benar-benar buka lembaran baru. Hidup dengan segudang cita-cita yang membuatku semangat hidup. Ini dia kehidupan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Seakan-akan 360 derajat berubah drastis. Entah apa yang yang membuatku seperti ini. Setidaknya dari cover saja aku berbeda, orang bilang aku si tomboy pensiun, karena dilihat dari perubahanku. Ternyata yang lebih mencengangkan, aku dipercaya untuk menjabat sebagai ketua umum organisasi IPM atau “Ikatan Pelajar Muhammadiyah” selama2,5 priode. Pernah dulu pas SMP ikut organisasi, tapi itupun jadi anggota advokasi yang bener-bener pasif. Takut untuk ngomong didepan, kurang dalam berbahasa asing, bahkan kadang berinteraksi dengan selain temen itu canggung atau malu. Tapi, paling engga aku pernah jadi ketua kelas pas kelas 3 SMP. Itu pun dipilih karena zaman kelas 3 itu, zaman gak baleg jadi milih ketua kelaspun abal-abal.  Tapi semua kuterjang dengan kemampuanku untuk membuktikkan bahwa aku adalah sesosok penakluk mimpi dan dunia. Sudahlah itu masa lalu, yang tak bisa aku lupakan. Aku sangat bersyukur sekali dengan semua yag telah mengAnugerahiku sehingga lebih baik lagi.

DIPAKSA, TERPAKSA, TERBIASA, BISA, LUARBIASA!!!

Yang penting, dari masa lalu yang seperti itu bisa menghebatkanku di masa depan. Karena dari sanalah aku bisa bangkit dan memulai hidup yang lebih baik. Semoga para great readers pun terinspirasi dengan cerita singkatku ini J fighting!!!

Selasa, 28 Juli 2015

WORK HARDER!



WORK HARDER!


Bertualanglah sjauh mata memandang
Mengayuhlah sejauh lautan terbentang
Bergurulah sejauh alam terkembang






Ingatlah, semua itu harus berwujud dari suatu tujuan hidup yang jelas. Visi yang kuat, yang telah mendarah daging dalam tubuh, bahkan membawa ke alam bawah sadar, sehingga ini menyemburkan kobaran semangat yang mengguyur jiwa agar selalu optimis.

Bukan fitnah tapi ini realita, 80% mayoritas manusia di dunia suka berteori namun nihil dalam suatu aksi. Hal ini membuat kualitas manusia di dunia menurun.

Aku hidup di Negara pulau, penuh cakrawala nan indah namun banyak rintangan. Bukan main, ini membuatku lebih optimis untuk memandang masa depan yang cerah. Darah para pahlawan telah mendarah daging di kehidupanku. Pergerakan modal suatu aksi yang mesti di canangkan dalam semangat juang Bangsa Indonesia demi menerjang batas harapan.
  HORAS!!!

Lost In Pare



OMG! I Lost In Pare
In
RamadhanVersion

Never Tired And Lose
Anggia Nurfadilah Kurniawan






I always listen about Pare before, but i don’t know how the real
life in Pare. I heard the history of Pare, i think Pare is “The Wealth
Of Nation” it is the real in my opinion not Adam Smith’s opinion. Why i
say that? As we know, the culture language in Pare is different with
other region. This is the culture from the past time happen until now.
And we must keep this culture like The Wealth of Nation.

Simple But Awesome that is my motto’s life. I have a big soul of
Patriotism and Nationalism. Absolute, i wanna travel this country, with
my ability. Life is escapade, we explore everything we want, and
conque all the challenge. Altought, i live from hand to mouth, but i
always look on the bright side to conque all my dreams even the world.

I am so glad with the journey between Tasikmalaya west java
and Pare east java. Proved, Indonesia is paradise land, duo to in my
view of jouney, really awesome. Untill my eyes so hard to move on from
the beautification. I got Pare, with the direction train Tasikmalaya to
Kediri. Arround 11 hours, i arrived in Access camp.

Access is my selection program. And this is my first time to live
in Pare. This is my new experience in my life. Firstly, i just try to
choose Access program. But the last, i am habitual with the culture
here, till now i really feel so awesome because of Access. I really
thanks to coaches in Access, cause this is the best experience ever in
my life. I hope i can come back to Access with my marveolus different
style.

It is not how much we have, but how much we enjoy, that makes
happiness. About the culture, i feel really enjoy and happy to live here.
I think, Pare is good in dicipline, altought in ramadhan and heard so
hard to do. But it is not problem, i got enjoy even i always spirit with
the activity. Instead, ramadhan more be productive here, and so much
the chance for doing something well and positive. The unique here is,
everyone use the bicycle for going to somewhere. And it is a good
development, cause it is not make a pollution like a city.

The name of Pare English Village. The habiation here is speak
english and peace life. What makes speak english to be habitation?
Cause the culture and dicipline here so strong, specially in Access
program. And what makes peace life to be habitation? Cause relation
between environment and human is great.

Because of the great nature in Pare, i can relax to live here.
Altought, here is the barrend land till make an effect hot, i decided
enjoy here. I really feel live in village with a harmonious, not just
because of good view, the social here is good. The local wisdom here i
feel in my daily activity. I think everyone here is hospitable, specially
for the choaches. I feel they are so active lead us to make a great in
english. I am stunned with their merits. It is make us happy and
delightful in study.

Do you know Bhineka Tunggal Ika ? That is motto’s of our
country Indonesia. The means is diversity in unity. Big entuciastic
from me to english program in Pare. Cause everyone come to Pare from
the different region, culture, language and other. But here we are one
with big tolerance.

Specially from me, this is pride of me to spent the holiday in
Pare. Cause it make my holiday to be productive not be consumtive. So,
when will you make your life better? OMG! I Lost In Pare In Ramadhan
Version.
Think Fast And Don’t Be Late
Education Is Limit but Imagination Is So Wide
Coach Limbad