WHO IS ANGGIA NURFADILAH
KURNIAWAN?
I AM NOT I WAS, I WAS
NOT I AM
Dan
sekarang aku mau cerita nih, gimana sih aku yang dulu itu? Sehingga aku sangat
bisa merasakan perubahannya? Oke kita mulai dari sejak SD ya...
Dulu
aku termasuk anak yang bandel, bahkan cowok di SD pernah manggil aku ‘jeger’. Tapi
anehnya selama enam tahun aku diamanati teman dan guru sebagai ketua kelas. Dulu
pernah dihukum gara-gara gak masuk kelas karena nongkrong di warung. Ini hal
yang paling memalukan, karena orang tuaku dua-duanya seorang guru. Ditambah aku
dulu bisa dikatakan perempuan tomboy. Dimulai dari hobi, kolesian, nyampe style
udah kayak cowok banget deh. Paling inget, pelajaran yang paling aku gak suka
semasa SD itu Bahasa Inggris. Wedan, tiap pelajarannya aku suka duduk paling
belakang (ngobrol) kalau engga ya gak masuk kelas. Hobi kalau di kelas lagi gak
ada guru, pasti aku ajak temen-temen cowok buat main bola. Pernah waktu itu
ketika main bola, ada temen aku yang tendangannya kenceng banget nyampe mecahin
kaca kelas #mampus! . Aku ketua kelasnya dipanggil ke ruang guru “dimarahin
keras”. Tapi jangan salah alhamdulillah untuk prestasi semasa SD itu
menggairahkan ku, untuk selalu semangat dan tekun dalam belajar. Dan juga
serunya semasa SD itu bukan main, pasti aja kalau pulang sekolah ke kebun teh
ataupun ke kebun temen untuk main bareng di sana ataupun bantu orang kerja di
kebun, karena kebetulan lokasiku tepat di kaki gunung Papandayan yang tentunya
pergaulan disana bersama alam asri dan alami. Kalau engga kita main ke sungai,
berenang lepas sambil menikmati alam. Apalagi SD kan lagi zamannya “Cinta
Monyet” hahahaha #apaansih!!! . Ntar deh aku ceritain di next story ...
Mulai
beranjak nih ke SMP, disini aku mulai kehidupan baru “Mesantren Tjoyyy”. Sebenernya,
sifat-sifat pas SD masih kebawa-bawa. Belum sepenuhnya aku mandiri, malahan
pernah nangis gara-gara pengen pulang. Lumayan jarak dari rumah ke Pesantren
itu jauh. Ya between Tasikmalaya and West Garut lah jadi takut buat kabur. Nama
sekolahku “Amanah Islamic Boarding School” enough. Masa SMP ini jamannya caper “Cari
Perhatian” ini cara jitu dideketin sama temen-temen. Tapi, kadang-kadang nihil
malah bikin temen-temen jadi illfeel. Kelas 1-2 SMP itu lebih ke pembentukan
karakter untuk pertemanan. Nah, pas fase ini aku termasuk orang yang takut
melanggar peraturan. Ada sebab yang bikin aku kayak itu wich is “The Queen”
OOW. Pake kerudung merah karena melanggar, masih kelas 1 SMP lagi, di tambah
langsung 2 kerudungnya jadi plus-plus wich is KEAMANAN dan BAHASA, nah dimulai
dari sana aku berfikir keras sampe ingin berubah untuk lebih baik lagi. 18
derajat aku berubah gara-gara itu, pokoknya jadi sering belajar dari kesalahan.
Nah kalo kelas 3 SMP beda lagi, karena kekangan-kekangan sebelumya dan kelas 3
itu di beri kebebasan, untuk persiapan UN juga. Diibaratkan “maung kencar tina
kandangna” yang asalnya taat jadi saat. Tapi tetep aja aku selalu ragu dalam
melakukan itu, selalu aja keringet dingin keluar secara tiba-tiba. Hasilnya,
nilai turun jeblog L, okelah dari sini aku petik hikmahnya kalau “hal
negatif menyebabkan kenegatifan dan begitupun sebaliknya”.
Ini
dia masa putih abu (masih mesantren), benar-benar buka lembaran baru. Hidup dengan
segudang cita-cita yang membuatku semangat hidup. Ini dia kehidupan yang jauh
berbeda dari sebelumnya. Seakan-akan 360 derajat berubah drastis. Entah apa
yang yang membuatku seperti ini. Setidaknya dari cover saja aku berbeda, orang
bilang aku si tomboy pensiun, karena dilihat dari perubahanku. Ternyata yang
lebih mencengangkan, aku dipercaya untuk menjabat sebagai ketua umum organisasi
IPM atau “Ikatan Pelajar Muhammadiyah” selama2,5 priode. Pernah dulu pas SMP
ikut organisasi, tapi itupun jadi anggota advokasi yang bener-bener pasif. Takut
untuk ngomong didepan, kurang dalam berbahasa asing, bahkan kadang berinteraksi
dengan selain temen itu canggung atau malu. Tapi, paling engga aku pernah jadi
ketua kelas pas kelas 3 SMP. Itu pun dipilih karena zaman kelas 3 itu, zaman
gak baleg jadi milih ketua kelaspun abal-abal. Tapi semua kuterjang dengan kemampuanku untuk
membuktikkan bahwa aku adalah sesosok penakluk mimpi dan dunia. Sudahlah itu
masa lalu, yang tak bisa aku lupakan. Aku sangat bersyukur sekali dengan semua
yag telah mengAnugerahiku sehingga lebih baik lagi.
DIPAKSA,
TERPAKSA, TERBIASA, BISA, LUARBIASA!!!
Yang
penting, dari masa lalu yang seperti itu bisa menghebatkanku di masa depan. Karena
dari sanalah aku bisa bangkit dan memulai hidup yang lebih baik. Semoga para
great readers pun terinspirasi dengan cerita singkatku ini J
fighting!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar